Pages

Sabtu, 30 April 2011

Jihad KartiniKu

Based on my beloved mother's story,,, ^_^


Sengaja mengabdikan diri dalam kemelut ukhrowi merupakan sesuatu yang tidak mudah dilakukan oleh setiap manusia. Menanamkan keihlasan penuh yang selalu menemani hari-harinya tak membuat sosok terpenting dalam hidupku ini, tak pernah menyerah untuk menjalankan jihad fi sabilillah. Jihad di sini bukan dimaksudkan seperti perang yang menggunakan pedang ataupun tombak, namun jihad yang mengandung unsur-unsur pengabdian sejati yang ditujukan kepada sang khaliq.  Sosok yang bisa ku katakan sangat aktif dalam segala hal yang berbau religius ini tak lain dan tak bukan adalah orang yang selama sembilan bulan mengandungku di dalam perutnya yaitu Ibundaku tercinta.

Aku bisa mengatakan beliau adalah Kartini di abad ke XXI. Semangat yang membara di umurnya yang ke 50 dan fisik yang alhamdulillah masih bisa dikatakan “awet muda” ini, tak pernah jenuh untuk melakukan aktifitasnya bahkan menjadi rutinitasnya sehari-hari bergelut dalam segala aktifitas yang berhubunga dengan agama. Aktifitas beliau yang biasanya di kerjakan adalah : Setelah shalat shubuh beliau suka mendengarkan tausiyyah-tausiyah di televisi setiap pagi. Sehingga, jika telingaku di pagi hari tidak mendengarkan suara tausiyyah-tausiyyah itu, pagiku terasa tidak seperti biasa. Dan aku merasakan itu biasanya jika beliau sedang ada kesibukan yang mengharuskannya meninggalkan rumah dalam waktu beberapa hari. saat seluruh manusia bekerja beliau pun melakukannya, beliau menjadi pendidik di salah satu lembaga Pendidikan yang dekat dengan rumahku. Di siang hari beliau meneruskan perjuangan ayahandanya yakni dengan mensyiarkan ilmu-ilmu agama islam kepada masyarakat sekitar, dan itu tidak hanya di lakukan seminggu sekali atau dua kali namun setiap hari. Di malam hari pun beliau tak henti-hentinya turun semangatnya untuk berjihad, sehabis maghrib beliau melakukan aktifitas yang sama seperti di siang hari namun bedanya yaitu tempatnya. Jika siang hari beliau berada di masyarkat luar, namun di malam hari berada di majlis ta’lim yang berada di samping rumahku. Bukan hanya berhenti di sini jihad beliau tetapi juga setelah shubuh beliau mengajar anak-anak kecil yang kebanyakan mereka datang dari tetangga sendiri untuk belajar Al-Qur’an. Hanya kata “ Subhanallah Sekali “ yang bisa aku persembahkan untuk beliau ibundaku tercinta. Beliau mempunyai semangat yang sangat tinggi sekali di usianya yang tidak bisa di bilang sedikit. Semangat yang jarang sekali di temukan pada generasi muda saat ini justru di miliki beliau di usianya yang tidak muda lagi.
Aktifis, revolusionaries, wonder women, itulah beberapa sebutan yang pantas di miliki oleh beliau. Aktifis karena beliau kesehariannya banyak melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam bidang religi. Revolusionaries karena beliau mampu berevolusi di tengah hiruk pikuknya zaman yang sekarang semakin tak menentu bagaimana sebenanya arah mereka yang di luar sana untuk menjalankan kehidupan mereka. Dan yang terakhir yaitu Wonder Women, dengan usianya yang bukan muda lagi, namun beliau masih mempunyai semangat 17 tahun untuk berjihad fi sabilillah. Segala aktifits yang beliau lakukan tidaklah melupakan kodrat beliau yanki sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu dari dua anak. Sharing, berbagi kasih, canda tawa tetap terjaga di tengah-tengah hangatnya tali kasih sayang keluarga kecil ini.

Begitulah jihad sosok Kartini masa kini yang di wakilkan oleh beliau, ibundaku tercinta. Semangat beliau sebagai wanita tak kalah dengan semangat Kartini di masa dulu. Mungkin di luar sana masih ada banyak generasi Kartini dengan cara mereka yang berbeda-beda, namun bagiku segala apa yang sudah dilakukan oleh bundaku adalah bentuk aplikasi nyata dari apa yang telah di lakukan oleh Kartini. Aku sangat bangga terhadap beliau karna aku sudah merasa aku menemukan sosok yang akan menjadi panutanku dalam menggapai masa depan yang sedang menungguku untuk mencapainnya.

I love you mom.
Thank you for all the things that you have done.
.....
...
..
.
Sincerely
Adinda kecilmu..^_^

Rabu, 20 April 2011

Kisah sebuah Hadits dalam mematuhi, mengikuti, meniru, dan mencintai Nabi Muhammad SAW


Kisah sebuah Hadits dalam mematuhi, mengikuti, meniru, dan mencintai Nabi Muhammad SAW
Hadits yang selama ini telah di dengar, diucapkan, diriwayatkan, dipelihara, dan disusun sesuai dengan petunjuk Allah yaitu datang dari Baginda Nabi Muhammad SAW. Ketika generasi terbaik di muka bumi ini menerima pesan langsung dari Allah untuk disampaikan kepada umatNya dengan bahasa yang sudah dikuasai mereka. Oleh sebab iu Nabi Muhammad disebut sebagai Nabi pembawa pesan terakhir untuk umat manusia, Bukan hanya itu saja tetapi juga Ia dikatakan sebagai Nabi terpercaya, yang paling beda dan Mulia. Dan Allah telah bersabda dan mengatakannya berulang kali yaitu “ Percayalah Kepada Allah dan Rasul-Nya”.
“ Taatilah Allah dan Rasul-Nya “. Perintah itu selalu didengar para umatNya untuk bisa memahami bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah Figur terpenting yang perilakunya harus kita tiru. Allah juga menyadarkan mereka bahwa mencintai dan mengikuti ajaran Nabi adalah hal yang paling mudah karena telah diberi keberkahan kualitas yang luarbiasa. Segala sesuatu yang ada pada diri manusia ada dalam diri Muhammad juga bahkan lebih baik dan sempurna. Dengan membaca Al-Quran dan memahaminya, para Sahabat menyadari bahwa mempelajari, dan mempraktekkan adalah kebutuhan unuk memelajari, mengetahui, mengikuti Nabi Muhammad SAW. Allah memilih orang-orang pilihan untuk menjadi sahabat Nabi yang semata-mata selalu mencintai, meniru, mematuhiNya. Mereka selalu menemani beliau kemanapun beliau pergi.
Para Sahabat belajar dari Nabi dan beribadah pula. Mereka tinggal bersama Nabi dan untuk Nabi. Mereka pindah dan beristirahat dengan Nabi. Mereka berusaha untuk melihat melalui matanya, mendengar dengan pendengarannya, melawan ketika ia melawan, membuat kedamaian ketika dia membuat perdamaian, merasakan apa yang dirasakan, mencintai apa yang ia cintai, dan membenci apa yang ia benci. Mereka ingin berpikir seperti apa yang ada dalam pikirannya. Mereka rindu untuk mengunjunginya lagi, menatap dia lagi, akan ditangani oleh dia lagi. Mereka menemukan mereka tidak bisa mendengarkan suaraNya, sentuhanNya, aroma tubuhNya, tatapanNya, gaya berjalanNya, energi, istirahatNya, keberanianNya, kecerdasanNya, kefasihanNya, kemurahan hatinya, kelembutan nya, nya kerendahan hati, keagungan-Nya. Nya kenyamanan yang seperti merasakan dengan orang tua mereka sendiri. Mereka hidup untuk bertindak sebagai perisai manusia dari tombak dan panah atau menghabiskan kehormatan terakhir mereka dalam membela yang pertama-nya. Ketika Ia berbicara mereka penuh perhatian dan ketika Ia diam mereka amati dia dengan napas berumpan. Hati mereka terus hak asuh atas indera mereka di hadapan-Nya sehingga mereka mengerti, mereka mematuhi, mereka menghafalkan, dan mereka mengajari satu sama lain dengan penuh disiplin. Mereka tahu Allah telah mengubah mereka selamanya di tangannya, memutar paling rendah hati dari mereka menjadi pembaharu bagi kemanusiaan!

Kita bersyukur, menjadi Muslim yang baik, karena kita menikmati kebesaran Allah yang abadi."(al-Busiri, Burda)”.
Para sahabat lebih mengetahui tentang Nabi Muhammad dari pada orang lain dae umat manusia. Sunnah Nabi bukan hanya menjelaskan tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan menurut Al-Quran tetapi juga pertempuran sejarah, perjanjian, pemerintahan, perjalanan, pernikahanNya dll, yang kita sebut “Sirah”, yang menyatakan karakter, moral dan ciri-ciri psikologis, dan fitur fisik yang membentuk genre kita sebut “Shama'i” dan karakteristikNya yang khusus dan spesifik yang kita sebut dengan “Khasa'is”. Kebijaksanaan ini dari Sunnah Nabi datang kepada kita, dalam bentuk perkataan yang ditransmisikan dalam bahasa Arab yang disebut hadits.
Allah memilih para Sahabat sebagai orang-orang yang mempunyai daya ingat tinggi dan yang paling akrab dengan Nabi Muhammad SAW. Kedisiplinan mereka dalam meninjau metodologi hadits dan kritik memastikan bahwa tidak ada penjilat dalam kemurnian Sunnah Nabi yang disampaikan secar Adil (‘adl) dan tepat (dhobit) pemancar yang dikenal dengan terpercaya /dapat dipercaya (thiqa pl. Thiqat). Disini ditegaskan lagi bahwa Sunnah Nabi dan Hadits outentik adalah bagian dan bagian dari wahyu yang man tidak ada seorangpun ditolak dari kaum muslim. Untuk itu para sahabat dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Seluruh upaya mereka dalam berjuang yang akhirnya membukukakn sebuah hadis, dengan mereka mempunya i slogan yakni hidup hanya untuk 3 kata yaitu “ Qala Rasul Allah “ yang dikompilasikan dengan bermacam-macam makna seperti :
• Al Jami’
• Al Muwatta’
• As Sunnah
• Musnad
• Juz’
• Mu’jam
Di antara naskah yang masih ada dari koleksi banyak hadis disusun pada abad pertama Hijriah `Abdullah ibn 'Amr ibn al-` Sebagai' (w. 63) al-Sahifat al-Sadiqa, awalnya berisi sekitar 1.000 hadits dan yang 500 mencapai kita , disalin ke bawah oleh `Abdullah langsung dari Nabi Muhammad dan ditransmisikan kepada kita melalui cucu besarNya-` Amr bin Shu `ayb (w. 118); Hammam bin Munabbih's (d. 101 atau 131) al-Sahifa al-Sahiha yang telah mencapai kita lengkap dalam dua manuskrip yang berisi 138 hadits yang diriwayatkan oleh Hammam dari Abu Hurairah (w. 60).
Ahli hadis dari awal sampai akhir akhirnya ditemukan secara ilmiah bahwa ada 2 ahli hadis shahih yaitu Imam Bukhari (194-256), Imam Muslim ( 204-261) dan Muwatta’ Imam Malik (93-179). Selanjutnya dalam kehandalan datang Sunan dari Masters utama al-Tirmidzi (c.210-279), Abu Dawud (202-275), al-Nasa'i (215-303), al-Darimi (181-250), dan Ibnu Majah (209-273) serta Musnad Imam Ahmad bin Hanbal (164-241).
pengetahuan pencegahan dari pemalsuan adalah bagian tak terpisahkan dari ilmu hadits. Pedoman dalam hal ini adalah putusan otoritas dalam ilmu hadits. Nabi bersabda : Hindarilah kata-kata yang berhubungan denganKu kecuali apa yang kau ketahui dengan yakin. Siapapun yang berbohong tentang Ku dengan sengaja, hendaklah dari sekarang mengambil tempat duduknya di Neraka!!
Janganlah niat baik mereka menjadi hukum memunafikkan mereka sendiri atas dan di atas perintah tegas dari pemberi hukum! Kami milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.
Itulah sedikit cerita tentang Hadits Nabi asal-usulnya mengapa dan bagaimana dikompilasi. Allah menghidupkan kembali hati kita demi sejarah kuno dengan berkat-Nya, sebagaimana Dia memberkati mereka yang menjaga dan menyimpannya untuk hidup kita. Allah memberkahi Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatNya, dan semoga keberkahan dari Allah tetap bersama para penuntut ilmu hingga akhir zaman. Amin,,

Kamis, 14 April 2011

Pendidikan Vs Uang


“ Pendidikan yang berkualitas hanya bisa ditunjang oleh otak-otak yang berkualitas ”. ( Long Life education )
Pernahkah kita jeli memikirkan tentang pendidikan? Apakah hanya oknum–oknum negara saja yang berhak memikirkan jalannya sisitem pendidikan? Pertanyaan–pertanyaan itu hanya bisa dijawab dengan uang. Akhir-akhir ini, di Indonesia tidak sedikit Lembaga pendidikan mulai dari Play Group, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, sekolah Menengah Atas, sampai Peguruan Tinggi. Tersebar di Pelosok indonesia mulai dari Sekolah Elite sampai sekolah yang hanya memiliki status DISAMAKAN. Tetapi yang sangat disayangkan adalah mengapa siswa-siswa yang menuntut ilmu di sekolah Elite dan Berkualitas tidak sedikit dari kalangan orang yang mempunyai uang, tidak sedikit pula kalangan atas atau kalangan orang berduit, bisa dikatakan tidak adil dalam dunia pendidikan jika terjadi hal seperti ini. Banyak sekali sebenarnya anak–anak yang memiliki otak cerdas tapi mereka tidak bisa melanjutkan sekolah mereka, dan tak lain adalah Financial problems. Ok, selesai permasalahan jika kita berbicara tentang Ekonomi, namun itu tidak bagi pemerintah. Yang seharusnya mereka bisa menjadi Profesor namun mereka hanya bisa membantu berjualan nasi pecel bersama ibunya di pasar, yang seharusnya mereka bisa menjadi para Akuntan namun mereka hanya bisa mengasah kayu tiap hari dan masih banyak lagi kasus-kasus yang serupa. Sebenarnya dari segala aspek, itu adalah Financial problems. Di sinilah masalah Pendidikan Versus uang yang diperdebatkan, mengapa tidak? Kita kembali kepada wise word di atas bahwa “ Pendidikan yang berkualitas hanya bisa di tunjang oleh otak otak yang berkualitas pula “ , namun itu begitu memperihatinkan di Negara Indonesia saat ini. ternyata sangat berbanding terbalik dengan wise word tersebut, yang sekarang ini terjadi adalah pendidikan berkualitas hanya bisa ditunjang oleh orang–orang yang mempunyai High Quality dalam bidang financial. Untuk kesekian kalinya kita mengatakan, Lagi-lagi masalah uang, uang, dan uang. Walaupun kenyataannya dalam kehidupan kita, segalnya membutuhkan uang namun uang bukanlah segalanya. Seperti dalam wise word, everything needs money, but money is not everythings.
Jadi, tugas kita sebagai generasi di masa akan datang adalah merubah mind set yang telah terdoktrin di otak orang–orang sebelum kita bahwasanya pendidikan yang berkualitas hanya mampu diperoleh dari jumlah nominal yang besar. Hal itu merupakan permasalahan urgen yang berdampak negatif dalam perkembangan pendidikan negara kita. Kita mampu mencapai pendidikan yang tinggi dengan intelektualitas kita yang matang. Uang adalah sesuatu yang tidak pantas untuk diagungkan, hanya orang–orang berpaham matrealisme yang menganggap uang adalah sesuatu yang bisa mencapai pada kesuksesan.
Dan yang perlu disadari bahwa pendidikan adalah hal terpenting dalam hidup. Pendidikan akan menghantarkan kita menuju kecemerlangan. Cemerlang dalam artian segala sesuatu yang ada dalam hidup kita akan tertata sebagaimana mestinya pendidikan yang kita raih dengan cemerlang. Long Life Education.