Pages

Rabu, 30 Maret 2011

Jl. Jogokaryan


Berawal dari ketidaksengajaan,,,,
Witing tresno jalaran soko kulino.
Peribahasa itu sangat tidak asing terdengar di telinga insan muda yang sedang kasmaran. Terlalu kental kepercayaaan orang indosia dengan peribahasa ini. Berawal dari  terlalu seringnya mengalami kejadian yang bersamaan yang tanpa di rencanakan. Itulah awal mula 2 mahasiswa ini saling mengenal, lintang yang selalu pergi ke kampusnya membawa motor sendiri dan ahmad yang pergi kuliahnya selalu nebenk temannya, akan menjadi sebuah kisah yang unik dan nyata. Di dalam extra kampus semester pertama ada mata kuliah seperti mata kuliah umum yang wajib di ikuti oleh seluruh mahasiswa semester 1 dan 2. Berawal dari ketidaksangajaan yang pertama yaitu 2 mahasiswa ini satu kelas yang sebelumnya mereka belum kenal sama sekali yang akhirnya menjadikan mereka  berteman baik. Seiring berjalannya waktu awalnya biasa aja, tapi tiba – tiba ahmad meberanikan diri untuk bertanya kepada lintang,
Ahmad : “ eh, kamu dulu pernah kursus di Global English ya?”
Lintang : “ia, kenapa?”
Ahmad : “ Kamu yang sering di anterin kaka mu pake jazz kan? ‘
Lintang : “ huum, !! (dengan nada tambah penasaran)
Ahmad : “ kamu tu dulu satu kelas sama aku loh, kamu sukanya di depan dan aku biasanya di depan,,”
Lintang : “ masa sih?? “ tapi ko aku ga pernah lihat kamu ya?
Ahmad : “ ya ialah, orang kamu sukanya di depan dan ga pernah nengok ke belakang, dan kelas kita juga waktu Cuma 2 mingggu.”
Lintang : “ oww,,, maaf yah mungkin aku lupa.
Ahmad : “ hahhaiii,,,, ( teriak dengan gaya gokilnya)
Dunia ini memang begitu sempit,,,,
Percakapan itu adalah ketidaksengajaan mereka yang ke 2. Dan kebetulannya lagi Ahmad kenal dengan kakaknya Lintang. Sangat kebetulan sekali, kebetulan yang ke 3 ini.
Lambat laun mereka berteman selayaknya berteman dengan teman-teman yang lainnya. Mereka juga sering ketemu karena mereka memang sefakultas. Lintang adalah gadis yang suka berorganisasi dan dia bergabung di salah satu organisasi kampus, dan di organisasi itulah lintang menemukan ketidaksengajaan lagi, ini adalah yang ke 4 kalinya . ahmad dan lintang semakin  dekat hubungan pertemanannya karena saking seringnya mereke bertemu, dan bertukar nomer hp adalah jalan yang membikin mereka lebih dekat. Bukan menuju ke arah hubungan lebih dari teman, tapi ke duanya mulai merasakan kejadian – kejadian aneh yang sering menimpa mereka. Setelah mendapat setengah semester kelas extrakampus ternyata Ahmad mengetahui kalau ternyata Lintang asramanya dekat dengan asrama Ahmad, ini adalah ketidaksengajaan yang ke lima dan yang terakhir. Karena sudah tidak ada rasa canggung di antara mereka maka mereka sering pulang bareng, Ahmad yang sering nebenk pulang bareng Lintang. Jarak dari kampus ke asrama mereka bukan jarak yang dekat, mereka membutuhkan 30 menit untuk menempuhnya. Dan yang unik adalah Ahmad selalu berhenti di Jl.Jogokaryan yang tidak jauh dari asrama mereka, dekat dengan asrama Lintang tapi lebih dekat dengan asrama Ahmad. Dengan tujuan untuk menghindari statement – statement yang tidak di inginkan maka dari itu Ahmad tidak berhenti di depan asramanya. Dia adalah laki - laki yang sangat menghargai wanita. Pergi bersama sekarang bukan menjadi hal tabu lagi bagi Ahmad dan Lintang. Dari pergi bareng dalam rangka acara organisasi ataupun pulang bareng dari kampus dan berhentinya selalu ada di Jl. Jogokaryan. Dan jl. Jogokaryan sekarang sudah menjadi saksi bisu cerita mereka berdua yang tidak bisa dikatakan bahwa hubungan itu adalah hubaungan yang lebih dari teman. Tapi memang hubungan itu lebih cocok di sebut dengan hubungan teman tapi bukan teman biasa, hehe... Sama saja ya,,!! Siapa yang akan tau hubungan itu akan seperti apa dan bagaimana. Dan akankah Jl. Jogokaryan selalu menjadi saksi bisu mereka,,
Hanya Ahmad, Lintang dan Allah lah yang tau... ^_ ^
Wallahu’alam...

Jumat, 04 Maret 2011

Bersahabat dengan 5 Surat yang ada dalam Al – Quran

Bismillahirrahmanirrahim,,,
Tinggal di Ma’had mempunyai sense dan taste tersendiri. Suasana, lingkungan, dan orang – orang yang berada di dalamnya berbeda dengan keadaan yang ada di luar sana. Lima kali dalam sehari aku selalu mengakrabkan diri dengan kitab abadi yang orang muslim di seluruh dunia mengenalnya dengan sebutan “Al – Quran Al -  Karim “. Pondok Pesantren Yanaaabi’ul Ulum war rahmah Banat Kudus adalah ma’had saya yang terletak di kota kecil yang terkenal dengan sebutan “ kota Santri “  yaitu di kota Kudus. Memang sudah menjadi kewajiban para santri di ma’had saya untuk menghafal 5 surat yang ada dalam Al – Quran setelah kita menginjak kelas 2 Madrasah Aliyah Keagamaan dan menjadi rutinitas kita untuk membacanya setiap sehabis shalat fardhu. Setelah shalat Maghrib membaca Surat Yaasin, setelah shalat isya’ membaca surat Al-Mulk, setelah shalat shubuh membaca surat Al – waqi’ah, setelah shalat dhuhur membaca surat Ad – dhukhon, dan di waktu yang terakhir yaitu setelah shalat ashar kita membaca surat Ar –Rahman. Rutinitas seperti itu alhamdulillah sudah saya amalkan selama kurang lebih 4 tahun. Selama 3 tahun di ma’had saya membacanya bersama para santri yang lain dari kelas 1 Madrasah Aliyah sampai lulus Madrasah Aliyah dan selebihnya alhamdulillah masih saya amalkan sampai sekarang meskipun tidak serutin dan sehafal waktu dulu waktu masih tinggal di ma’had saya di Kudus. Banyak sekali manfaat dan hikmah yang sudah saya dapatkan setelah mengamalkan amalan ini, salah satunya yaitu bacaan Al – Qur’an saya alhamdulillah lebih lancar dan sesuai dengan tajwid yang sudah di ajarkan oleh asatidz – asatidzat saya dan saya juga merasa selalu dekat dengan Al –Quran seakan – akan Al –Quran sudah menjadi sahabat saya yang selalu menemani saya dalam keadaan apapun, baik itu sedih ataupun senang. Cerita yang sangat mengesankan dengan 5 surat ini adalah ketika proses menghafalnya, kita memiliki cara – cara tersendiri untuk menghafalkannya cara saya yaitu ; saya selalu menghafal di sekolah jika ada jam kosong di kelas, ketika mengantri mandi sambil menghafal, kadang juga saat ngaji kitab mencuri – curi waktu untuk menghafal, karna ustadzah saya waktu itu adalah terkenal sangat tegas sekali terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Al – Quran, beliau adalah lulusan dari PONPES Yanbu’ul Quran yang juga bertempat di Kudus yang begitu kental ajarannya tentang Al – Quran. Tapi justru dengan ketegasan beliau kita menjadi termotifasi untuk menghafal dengan sungguh – sungguh dengan bacaan yang sesuai tajwid yang baik dan benar. Ada rasa tersendiri bagi saya setelah saya hafal dan mengamalkan 5 Surat ini, ketika membacanya hati saya terasa ringan, ketika mendengarnya saya seperti menjumpai sahabat – sahabat saya yang mengajak saya untuk selalu menyebut nama – nama mereka, begitu nyaman di hati dan ringan di dada setelah membacanya. Subhanallah, begitu beruntungnya saya bisa bersahabat dangan mereka ; Surat Yaasin, Surat Al – Mulk, Surat Al – Waqi’ah, Surat Ad – Dukhon, dan Surat Ar – Rahman telah mengisi hari – hari saya dan mereka selalu membuat hati saya tenang setelah saya membacanya. Di dalam lubuk hati saya yang paling dalam saya sangat ingin bukan hanya menjadi sahabat 5 Surat ini tetapi saya mempunyai mimpi untuk bisa bersahabat dengan semua surat yang ada di dalam Al – Quran. Semoga mimpi saya terwujud, Amin ya rabbal ‘alamin.
Cerita di atas adalah Diary Al – Qur’an saya yang memiliki sense dan feel yang hanya bisa dirasakan oleh saya, dan seluruh santri yang tinggal di lingkungan ma’had. Semoga bermanfaat, Amiin. Shodaqallahul ‘Adhim Wa Shadaqa Rasuuluhul Karim.